Rumpi Drakor GOEDAM Hantu atau Psikopat?

Nah, makin lama terbaca, kan? Drama tipe apa yang kalau bakal aku angkat? Yuhu, menye-menye –nya udah dulu, yuk! Sekali-kali boleh lah bermain-main bersama dengan hantu dan sejenisnya versi Korea Selatan. But, it’s about the real ghost, yee. Bukan hantu cantik macam Hotel Del LunaMari kami sambut bersama-sama, serial drama Korea Selatan ber-genre horor yang super duper hemat ini.

Ngobrolin Tentang GOEDAM Goedam merupakan drama serial Netflix yang berisikan mengenai kisah-kisah mistis tak kalah bagusnya dengan Film Barat baru, dan rilis di tahun 2020. Serial ini hanya punyai delapan episode bersama dengan durasi tiap episodenya tidak lebih dari 10 menit. Serius! Iya, benar sekali! Tepat! Sependek itu durasi dan jumlah episodenya. Oleh karena itu aku sebut drama ini sebagai drama super duper irit. But, that’s the and point for me actually.

 

Delapan episode berikut berlatar tempat dan pas yang beragam. Seperti sebuah antologi, ceritanya punyai jiwa masing-masing, tetapi kalau dicermati, sesungguhnya sebagian episode tetap amat berkaitan. Terutama, kalau kami jeli memperhatikan nama tokoh dan terhitung latar tempat. Berdasarkan Urban Legend Korea Selatan Disinyalir, cerita yang di angkat didalam serial ini merupakan urban legend yang ada di Korea Selatan.

 

 

Link alternatif untuk anda : nonton film semi

 

Saya pribadi tidak dapat meyakinkan valid tidaknya berita tersebut, dikarenakan aku pun tidak cukup banyak jelas mengenai urban legend di sana, haha. Namun, episode pertama berjudul Crack diangkat berdasarkan urban legend yang dikenal bersama dengan Kong-kong-kong Gwising, mengenai persaingan dua gadis berprestasi di suatu sekolah.

Si Juara Kedua kelanjutannya membunuh Si Juara Pertama demi beroleh posisi tersebut, tetapi kasusnya ditutupi sebagai suatu tragedi bunuh diri. Akhirnya, Si Juara Kedua dapat duduki posisi juara satu hingga suatu pas ia mulai mendengar suara kong-kong-kong. Dan itu merupakan suara datangnya arwah Si Juara Pertama yang udah dibunuhnya, untuk balas dendam.

Selain itu, episode kelima, yang berjudul Red Shoes, menyerupai cerita hantu tanpa kaki dan hantu perempuan di sekolah, yang memadai santer di negeri oppa-eonni sana. Juga ritual yang dilaksanakan oleh cenayang atau dukun terhadap episode paling akhir (berjudul Birth), yang kondang bersama dengan ritual pengetahuan hitam Yeommae. Horor yang Lebih Bernuansa Sadis dibanding Seram Ini yang menarik, Chingu! Karena durasi per episodenya dibuat amat singkat, maka dapat dibilang alurnya pun amat to the point. Jarak antara pembuka, klimaks, dan anti-klimaks pun amat rentet.

Tidak kudu basa-basi, dari awal cerita kami udah segera disuguhi suatu kejadian tragis yang berakhir lebih tragis lagi. Hampir seluruh episode berakhir bersama dengan kematian. Haha, iya, Chingu, kematian Si Tokoh oleh Si Hantu. Kebayang nggak, sih? Hantu-hantu Korea Selatan berjiwa psikopat seluruh sepertinya. Jujur, untuk anggota manusia dibunuh hantu ini justru menyebabkan rating GOEDAM sebagai film ber-genre horor ini agak turun bagi saya.

Like, come on, the spirits might kill the human? Uhuk, agak lucu jadinya. Haha. Namun, kalau dimasukkan ke didalam genre thiller, aku rasa lebih ngena. Sadisnya nampol! Darah muncrat sana-sini. Luka menganga. Daging (manusia) tercecer di mana-mana. Kece, sih, ini! Lebih kece JIKA pelakunya BUKAN HANTU. Fakta Menarik dari GOEDAM Saya nggak bakal bahas urutan lebih didalam atau pun sinopsis dari drama ini. Ya, nanti kalau aku bahas di sini, habis lah tak bersisa untuk Chingu-ya tonton.