Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) membuktikan industri logistik nasional tetap memiliki optimisme bersama pertumbuhan usaha sektor selanjutnya pada tahun 2022.
Ketua Umum DPP ALFI Yukki Nugrahawan mengatakan, oleh dikarenakan itu, dibutuhkan upaya kreativitas yang dimiliki para entrepreneur offline, online, atau gabungan keduanya untuk mengatur keperluan market.
“Untuk itu, logistik siap untuk terus berbenah ke depan bersama situasi yang terus berubah. Kami terhitung sepakat bersama positivisme yang digaungkan industri e-commerce nasional,” ujar Yukki melalui keterangannya pada Sabtu (27/11).
Dia mengemukakan, berdasarkan laporan eConomy Sea tahun 2020 memprediksikan bahwa pertumbuhan digital ekonomi Indonesia akan capai Rp 1.736 triliun di tahun 2025. Oleh dikarenakan itu, industri eCommerce akan menjadi tidak benar satu motor penggerak perekonomian digital di Indonesia.
Sayangnya, berdasarkan laporan itu, Indonesia sampai selagi ini tetap kekurangan talenta-talenta digital tidak benar satu kunci terjadinya transformasi digital. Hal selanjutnya mendorong Pemerintah Indonesia untuk terus menciptakan talenta-talenta tersebut.
“Semua pihak inginkan yang lebih baik dan lebih efisien. Saya yakin, industri logistik di 2022 akan mengalami pertumbuhan,” tutur Yukki.
Baca juga : Pelabuhan batam
Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia menjadi yang terbesar di Asean tahun 2020. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tahun ini jumlahnya diprediksi naik 49% berasal dari US$ 47 miliar menjadi US$ 70 miliar.
“Pertumbuhan ini di dukung oleh kuantitas umur produktif di Indonesia dan penetrasi internet yang capai 202,6 juta atau 76,8%. Pandemi Covid-19 terhitung sudah mendorong akselerasi adaptasi teknologi digital pada bermacam lini,” ujar Airlangga Hartarto selagi terhubung acara puncak Indonesia Digital Conference (IDC) Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) 2021.