Mengunjungi Desa Tenganan Pegringsingan
2 min readDesa Tenganan PegringsinganĀ bagus untuk dikunjungi kapan saja sepanjang tahun. Desa ini mempertahankan sebagian besar tata letak dan arsitektur kunonya. Meskipun antena televisi dan kabel listrik sekarang terlihat di sana-sini, sebagian besar dinding batu dan tanah, atap bambu dan jerami mengingatkan pada masa lalu.
Hampir semua kompleks rumah membuka pintunya untuk pengunjung, masing-masing menawarkan sesuatu yang berbeda untuk dilihat oleh pengunjung yang penasaran. Di dalam, Anda akan menemukan pengrajin yang sedang bekerja menenun kain geringsing, mengukir topeng kayu atau membuat barang-barang keranjang. Rumah kios menjual seni dan kerajinan tangan, dan Anda bisa langsung tawar-menawar dengan pemilik kios.

Ada beberapa barang khas Bali seperti ikat pinggang, batik, dan wayang yang dapat Anda temukan hampir di mana saja di Bali. Tetapi beberapa kerajinan tangan asli desa dan layak untuk dilihat, seperti hiasan dinding bergaya manuskrip lontar (daun lontar). Sebagian besar barang yang dijual tidak memiliki label harga, dan proses tawar-menawar bisa menjadi bagian besar dari pengalaman anda saat honeymoon di Bali.
Tenun Gringsing di Tenganan
Tenun ikat ganda (tie-dyed) asli gringsing merupakan barang pusaka. Memproduksi satu panjang seringkali merupakan proses yang melelahkan yang membutuhkan proses tenun dan pewarnaan yang rumit untuk menghasilkan produk akhir. Pewarna alaminya juga unik, bersumber dari berbagai kulit pohon, tumbuhan, dan rempah-rempah asli. Ada beberapa jenis gringsing dan beberapa spesimen yang sangat langka dipercaya oleh masyarakat desa Tenganan memiliki kekuatan mistis.
Kunjungan ke Tenganan Pegringsingan bisa menjadi kesempatan bagus untuk membeli ‘keajaiban’ eksotis Anda sendiri dari salah satu desa tertua di Bali. Ada versi paling sederhana yang harganya terjangkau, sedangkan yang paling rumit bisa mencapai Rp 25 juta per buah.
Share post : https://honeymoonbaliku.com/