Penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya semakin diperlukan untuk menjaga keseimbangan bumi. Anda bisa menggunakan PLTS atap untuk memaksimalkan tenaga surya. Terdapat beberapa jenis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap yang bisa digunakan. Yuk pahami jenis-jenis pembangkit listrik tenaga surya berdasarkan beberapa kategori berikut ini.
Memahami Jenis Pembangkit Listrik Tenaga Surya
1. Berdasarkan Lokasi Pemasangan
Pembangkit listrik tenaga surya dapat dibedakan berdasarkan lokasi pemasangannya. Untuk jenis yang dapat diletakkan di atas tanah adalah jenis grounding. Jenis ini harus disertai dengan penopang agar tidak menyentuh tanah secara langsung. Selain itu, terdapat jenis floating yang biasanya diletakkan dengan cara mengapung di atas air seperti danau atau bendungan.
2. Berdasarkan Pendistribusian Jaringan
PLTS juga dibedakan berdasarkan jaringan distribusinya, yakni PLTS atap sentralisasi dan desentralisasi. Pembangkit listrik tenaga surya sentralisasi atau terpusat merupakan pembangkit dengan jaringan distribusi listrik yang menyesuaikan kebutuhan beban di daerah tersebut. PLTS jenis sentralisasi lebih sering dibangun di kawasan terpencil dan tidak terjangkau jaringan listrik.
Dimana PLTS tersebut digunakan untuk di desa maupun pada kegiatan masyarakat. PLTS jenis desentralisasi atau tersebar adalah pembangkit yang tidak mempunyai jaringan distribusi listrik dan hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan mandiri. Contohnya energi surya di atap rumah atau Solar PV Roof yang dipasang secara mandiri di rumah-rumah tanpa ada kaitannya satu dengan yang lain.
3. Berdasarkan Sistem yang Digunakan
Penggolongan jenis PLTS selalu mengalami perkembangan dari waktu ke waktu siring dengan adanya inovasi teknologi. Maka tak heran apabila jenis PLTS atap semakin banyak jumlahnya. Berdasarkan sistemnya, pembangkit listrik tenaga surya dibagi menjadi tiga jenis sistem yang dapat dipelajari lebih lanjut yakni PLTS on-grid, off-grid, dan hybrid.
Sistem on-grid adalah sistem PLTS yang terhubung dengan ke jaringan PLN. Sedangkan sistem off-grid merupakan sistem PLTS yang bekerja sendiri tanpa terhubung dengan jaringan listrik PLN. Dan untuk sistem hybrid adalah sistem PLTS yang menggunakan sumber energi gabungan yakni energi matahari dan sumber energi lainnya seperti PLTA, PLTB, PLTD, dan lain sebagainya.
Sistem hybrid merupakan bentuk sistem yang menggabungkan keunggulan dari sistem on-grid dan juga sistem off-grid. Dimana sistem hybrid terhubung dengan jaringan PLN serta dapat beroperasi secara mandiri apabila suplai listrik dari PLN terganggu. Hal ini karena sistem PLTS atap hybrid juga memanfaatkan energi matahari sebagai salah satu sumber energinya.
Itulah penjelasan mengenai beberapa jenis pembangkit listrik tenaga surya. Bersama SUN Energy, Anda bisa mendapatkan panel surya terbaik dan pastinya sesuai dengan kebutuhan Anda. Tidak perlu khawatir dengan biaya, SUN Energy menawarkan DP 0% sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya investasi yang besar di awal pemasangan panel surya.