Jalinan Posisi Kelahiran dan Personalitas, Apa Ada?
4 min readJalinan Posisi Kelahiran dan Personalitas, Apa Ada? by Wahada Nadya, S.PsiFebruari 11, 2022Februari 9, 2022 Apa kamu pernah dengar info hal posisi kelahiran dan personalitas? Contoh seperti anak sulung akan condong tumbuh jadi seorang leader, anak tengah sebagai figur yang gampang berkawan dan anak bungsu sebagai figur yang inovatif. Apa posisi kelahiran membuat personalitas itu?
Jalinan Posisi Kelahiran dan Personalitas, Apa Ada?
Sepanjang beberapa dasawarsa, psikiater personalitas memercayai dan meningkatkan teori jika posisi kelahiran memengaruhi personalitas, tapi rupanya ada beragam keterangan riset terbaru yang malah menerangkan kebalikannya. Yok, kita baca!
Table of Contents
– Riset Berkenaan Jalinan Posisi Kelahiran dan Personalitas
– Personalitas Tidak Ditetapkan dari Posisi Kelahiran
– Factor yang Memengaruhi Personalitas
– 1. Factor Biologis
– 2. Factor Sosial
– 3. Factor Budaya
Riset Berkenaan Jalinan Posisi Kelahiran dan Personalitas
American Psychological Association menerangkan kata personalitas sebagai sebuah skema karakter berpikiran, berasa dan berperangai di suatu pribadi. Study mengenai personalitas fokus pada dua sektor yaitu pahami ketidaksamaan pribadi dalam karakter personalitas dan pahami bagaimana beragam sisi dari pribadi bisa berpadu keseluruhannya.
Teori hal posisi kelahiran dan personalitas merujuk pada posisi kelahiran seorang anak dalam keluarganya. Posisi kelahiran kerap dipercaya mempunyai dampak dalam dan tahan lama pada perubahan psikis seorang, terhitung personalitas. Alfred Adler (1870-1937) adalah pakar yang mengatakan jika posisi kelahiran memengaruhi personalitas seorang.
Adler memiliki pendapat jika posisi kelahiran bisa tinggalkan kesan-kesan yang tidak terhapuskan pada pola hidup pribadi, yang disebut rutinitas seorang dalam tangani beberapa tugas pertemanan, cinta, dan kerjanya. Menurut Adler dalam teori posisi kelahirannya, anak pertama sebagai figur pimpinan dan condong mempunyai tanggung-jawab yang besar dalam beragam kegiatannya. Anak tengah kemungkinan berasa diacuhkan atau terlewatkan, hingga membuat anak tengah condong semakin banyak aktif di luar rumah dan condong lebih fleksibel.
Dan, anak yang lebih muda atau bungsu atau anak salah satu kemungkinan akan dimanja hingga bisa memengaruhi personalitas mereka di masa datang. Semuanya mengasumsikan apa yang dipercaya Adler sebagai sebuah keadaan keluarga yang unik yang berpengaruh pada personalitas seorang.
Teori Adler itu selanjutnya disokong oleh beragam pakar satu diantaranya Frank Sulloway dalam bukunya Born to Rebel (1996). Sulloway memiliki pendapat jika anak pertama lebih cermat, kurang membahagiakan, dan kurang terbuka pada beberapa ide baru dibanding dengan anak tengah. Opini Sulloway memperoleh banyak pro-kontra dan pertentangan dari beragam kritikus, ini jadi sebuah awalnya banyak mulai dilakukan riset selanjutnya untuk ungkap dampak posisi kelahiran pada personalitas seorang.
Personalitas Tidak Ditetapkan dari Posisi Kelahiran
Personalitas yang datang berdasar posisi kelahiran memperoleh banyak perhatian dan peningkatan riset yang sudah dilakukan secara mendalam. Hasil beragam riset memperlihatkan jika tidak ada hubungan atau dampak yang berarti berkaitan dengan posisi kelahiran dan dampaknya pada personalitas. Ini karena jumlahnya factor dan perlu dilaksanakan kontrol agar bisa menunjukkan jika posisi kelahiran jadi factor pembentuk personalitas seorang.
Ukuran keluarga, faktor sosial sampai demografis dihubungkan dengan posisi kelahiran perlu dikendalikan dan diakui untuk menunjukkan teori posisi kelahiran. Sebagai contoh, keluarga besar yang mempunyai ekonomi menengah ke bawah kemungkinan memperoleh keadaan yang memaksakan anak -anak agar bisa pahami keadaan keluarganya hingga kemungkinan tidak memperoleh perhatian dengan penuh. Ini pasti berpengaruh pada bagaimana anak-anak yang lahir dituntut agar bisa ‘bertahan’ dengan mereka sendiri tidak perduli dengan posisi kelahiran.
Begitu halnya keluarga kecil dari ekonomi menengah ke atas, yang kemungkinan malah akan memperoleh beragam keringanan dan stimulan yang membuat semua anak bisa memperoleh perhatian atau sarana yang bagus untuk perkembangannya. Ini hasilkan pembuktian pada posisi kelahiran sebagai hal yang mustahil dan malah memusingkan.
Dalam pembahasan risetnya, seorang periset, Judith Rich Harris mengatakan jika dampak posisi kelahiran mungkin ada bisa datang dan memberi dampak tetapi hal itu tidak berpengaruh pada faktor personalitas yang bertahan dengan lama.
Dibanding dengan posisi kelahiran, dampak genetik disebutkan malah lebih memiliki peran yang semakin kuat dibanding dampak posisi kelahiran. Misalnya yang tersangkut introversi dan ekstraversi.
Factor yang Memengaruhi Personalitas
Ditengah-tengah beragam kontroversi berkaitan dengan posisi kelahiran dan personalitas, berikut KampusPsikologi sudah meringkas faktor-faktor yang bisa memengaruhi personalitas seorang, berikut salah satunya :
1. Factor Biologis
Factor biologis dan genetika dikatakan sebagai salah satunya aspek terpenting yang memengaruhi personalitas seorang. Dalam masalah ini anak-anak mewariskan banyak karakter dan feature dari orangtua mereka, terhitung kepandaian, keberanian, dan feature fisik yang memengaruhi bagaimana seorang dalam berperangai dan ambil sebuah keputusan.
2. Factor Sosial
Selainnya factor biologis, factor sosial di mana seorang merajut hubungan dan tukar pemikiran atau penglihatan bisa memengaruhi personalitas pribadi itu. Lewat hubungan, seorang segera dapat pelajari beragam hal yang memengaruhi sikap,sudut pandang dan beragam pengalaman yang didapat dari peradaban sosial.
3. Factor Budaya
Factor budaya datang memengaruhi sikap seperti factor sosial. Nilai-nilai budaya yang dipercaya dan dipakai dalam membuat skema hubungan di tengah-tengah sosial jadi hal yang bisa memengaruhi nilai dari pribadi tersebut.
Misalnya adalah seorang yang dari budaya Jawa pasti mempunyai penglihatan yang lain untuk banyak hal dengan seorang yang tumbuh dari budaya Minang. Seorang anak yang tumbuh dalam budaya dengan sadar atau mungkin tidak sadar adopsi karakter-sifat yang stabil dengan keyakinan dan etika budaya yang berada di sekelilingnya.
Bagaimana pendapatmu sesudah membaca keterangan dan beragam kontroversi yang datang hal posisi personalitas? Apa kamu terhitung yang memercayainya? Yok, beri pendapatmu!
kunjungi juga hipnoterapi terpercaya jogja