4 Risiko yang Mungkin Dihadapi Bayi Prematur  

Bayi prematur merupakan bayi yang seharusnya masih di rahim ibu, tetapi mendesak keluar sebelum minggu ke 37 dari masa kehamilan. Penyebab bayi prematur ada bermacam-macam mulai. Baik faktor dari luar ibu atau dari dalam ibu bisa mempengaruhi penyebab bayi prematur.

Salah satu cara untuk merawat bayi prematur adalah dengan gendongan kangguru. Anda dapat melihat review berbagai jenis gendongan di Orami Magazine.

Risiko yang Dihadapi Bayi Prematur

Bayi rentan terhadap sakit karena sistem kekebalan tubuh belum terbentuk secara optimal. Pada bayi prematur hal ini akan menjadi lebih bermasalah. Berikut adalah beberapa risiko yang bisa terjadi jika bayi terlahir prematur:

1.     Permasalahan Sistem Metabolisme

Sistem metabolisme menjadi rentan dan bermasalah pada bayi prematur. Contoh permasalahan yang sering terjadi adalah rendahnya kadar gula di dalam tubuh atau disebut dengan hipoglikemia. Penyakit ini kebalikan dari diabetes mellitus.

Bayi yang lahir prematur mayoritas sulit untuk menyerap glukosa dan mengubah menjadi energi. Selain itu, cadangan glukosa dari bayi prematur sangat kecil.

2.     Pernapasan

Sistem pernapasan pada bayi prematur juga bisa mengalami masalah karena paru-paru belum berkembang secara optimal. Karena hal ini, bayi dapat mengalami gangguan pernapasan yang akut.

Bayi prematur juga rentan terkena kelainan pada paru-paru yang disebut displasia bronkopulmoner. Kelainan ini terjadi karena adanya cedera pada paru-paru karena terlalu sering menggunakan alat bantu pernapasan.

3.     Masalah Kekebalan Tubuh

Kekebalan tubuh bayi prematur sangat rentan. Oleh karena itu, saat merawatnya, Anda harus selalu dalam keadaan steril, terutama pada bagian tangan Anda. Anda bisa menyediakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol lebih dari 60%. Untuk lebih jelas mengenai hand sanitizer ini, Anda bisa membaca melalui review Orami Magazine.

4.     Permasalahan Jantung

Bayi prematur rawan terkena gagal jantung karena memiliki tekanan darah yang sangat rendah serta kelainan yang disebut dengan patent ductus arteriosus (PDA). PDA terjadi saat ductus arteriosus atau pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal tidak bisa menutup saat bayi lahir.

Aorta adalah pembuluh darah bertugas mengalirkan oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Sedangkan arteri pulmonal merupakan fungsi yang sama, tetapi pembuluh darah ini mengalirkan oksigen dari ke paru-paru melalui jantung.

Jika bayi mengalami PDA, maka nafas bayi akan tersengal-sengal, mengalami sesak napas, jantung berdetak cepat dan juga bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan.

Bayi prematur membutuhkan perlindungan lebih dari Anda sebagai orang tua. Agar bayi tetap sehat, selalu berkonsultasilah dengan dokter anak. Apabila perlu, Anda bisa rutin memberikan laporan pada dokter anak agar kesehatan bayi Anda terjaga. Untuk memenuhi kebutuhan bayi prematur dan ibu, Anda bisa membaca review pada Orami Magazine.